Khawatir Kekurangan Nutrisi pada Anak yang Suka Pilih-Pilih Makan? Simak Penjelasan Ini

Khawatir Kekurangan Nutrisi pada Anak yang Suka Pilih-Pilih Makan? Simak Penjelasan Ini

Smallest Font
Largest Font

Empatmata.com -- Buat para bunda apakah pernah punya pengalaman sang buah hati suka pilih-pilih makanan? Kalau iya, perasaan apa yang pertama kali muncul? Rasa bersalah? Tenang, itu wajar saja.

Rasa bersalah sebagai orang tua dapat dimulai bahkan sebelum anda memiliki bayi. Hal ini mencakup apakah anda makan cukup buah dan sayuran selama 9 bulan itu?

Kemudian, setelah bayi hadir, apakah anda memberikan asi atau susu botol dan sebagainya. Intinya, Rasa bersalah sebagai orang tua dapat muncul dalam berbagai tahapan menjadi orang tua.

Rasa bersalah sebagai ibu makin menjadi ketika anda memiliki anak yang pemilih. Perasaan stres yang muncul saat anak menolak untuk makan apa pun kecuali nugget ayam adalah hal yang nyata.

Namun perlu diingat, meskipun anak makan makanan yang terbatas, dia mendapatkan nutrisi dalam tubuhnya. Dan kenyataannya, kesenjangan nutrisinya tidak seekstrim itu.

Jadi, apakah orang tua yang memiliki anak yang suka pilih-pilih makanan perlu khawatir? Dilansir mom.ly, ini penjelasannya.

Anak Pemilih Makanan Masih Memenuhi Sebagian Besar Kebutuhan Nutrisi

Karena tidak ada definisi resmi untuk istilah "pemilih makanan", penting untuk diingat bahwa tidak semua pemilih makanan mengikuti pola makan yang sama.

Menurut data tahun 2018, hanya ada sedikit bukti yang menunjukkan bahwa menjadi pemilih makanan akan berdampak negatif pada pertumbuhan anak dalam jangka panjang.

Namun, ada beberapa anak yang tidak makan cukup variasi untuk memenuhi kebutuhan mereka. Pembatasan makanan yang ekstrem tentu dapat menimbulkan konsekuensi.

Karena itu, beberapa perilaku pilih-pilih makanan bisa sangat mengkhawatirkan. Saat itulah mencari dukungan dari penyedia layanan kesehatan dapat membantu.

Namun, bagi anak-anak yang makan dalam jumlah yang cukup dan memasukkan beberapa variasi dalam hal asupan makanan, mereka cenderung memenuhi sebagian besar kebutuhan nutrisinya.

Anak-anak yang tergolong "pemilih" cenderung makan lebih sedikit sayuran daripada anak-anak yang "tidak pemilih", tetapi asupan buah mereka serupa.

Asupan daging cenderung lebih rendah di antara para pemilih makanan, tetapi asupan biji-bijian dan produk susu tidak berbeda di antara kedua kelompok tersebut.

Selain itu, ingatlah bahwa banyak biji-bijian (termasuk pasta dan sereal) diperkaya dengan vitamin B dan zat besi.

Berkenaan dengan asupan vitamin dan mineral, penelitian menunjukkan bahwa tingkat rata-rata beberapa zat gizi mikro (yaitu seng dan zat besi) berada di atas tunjangan makanan yang direkomendasikan (RDA) atau asupan yang cukup (AI) baik untuk pemilih maupun yang tidak pemilih, meskipun mereka yang tidak memilih-milih makanan memiliki asupan yang lebih rendah.

Dengan kata lain, baik anak yang pilih-pilih makanan maupun yang tidak pilih-pilih, mengonsumsi cukup banyak nutrisi, termasuk banyak vitamin seperti vitamin B.

Fokus pada Nutrisi Pendukung Otak

Namun, ada beberapa nutrisi yang kurang dikonsumsi oleh semua anak, baik yang pemilih makanan atau tidak.

Misalnya, asam lemak omega-3 seperti DHA dan EPA serta kolin adalah nutrisi penting untuk kesehatan dan perkembangan otak. Zat ini ditemukan dalam makanan yang biasanya kurang dikonsumsi oleh banyak anak, termasuk ikan.

Bahkan orang dewasa pun tidak mengonsumsi ikan dalam jumlah yang cukup, sehingga mereka rentan mengalami kekurangan nutrisi penting.

Ketika berbicara tentang kolin, nutrisi yang dapat berdampak positif pada kesehatan otak, diperkirakan 90% orang Indonesia tidak mencapai asupan yang direkomendasikan.

Mengatasi Maslah Nutrisi Anak yang Suka Pilih-Pilih Makanan

Menargetkan di mana kesenjangan nutrisi yang benar-benar ada dalam pola makan anak yang suka pilih-pilih makanan adalah kuncinya.

Sebagai contoh, jika anda memiliki anak yang menolak untuk makan ikan, brokoli, dan telur, kemungkinan besar mereka tidak mengonsumsi cukup kolin atau asam lemak omega-3 DHA, dua nutrisi yang sangat penting untuk kesehatan otak anak.

Alih-alih multivitamin dengan banyak nutrisi yang sudah dikonsumsi oleh anak yang pilih-pilih makanan, ada baiknya berikan suplemen alternatif yang hanya mengandung kolin dan DHA.

Untuk membantu memperbaiki perilaku pilih-pilih makanan, cobalah untuk memberikan sedikit demi sedikit makanan yang tidak ia suka.

Selain itu, kita juga harus mencontohkan makan makanan yang tidak dia sukai tersebut. Di sisi lain, kita harus menciptakan pengalaman positif pada waktu makan.

Editors Team

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow