Kenali Tiga Tahap Awal dalam Hubungan, Putus atau Terus?

Empatmata.com -- Setiap hubungan pasti ada tahapannya. Berikut adalah tiga tahap awal dalam hubungan yang mungkin bakalan anda alami.

Tenang saja, setiap hubungan berbeda-beda. Anda juga harus menemukan solusi jika menemukan masalah dalam menghadapi tiga tahap ini.

Tak perlu ragu mengambil keputusan. Dengan berpegang pada patokan tiga tahap awal dalam hubungan ini, anda bisa menilai sejauh mana hubungan anda dengan pasangan akan berlangsung.

Yang terpenting, keputusan harus berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.

Tiga Tahap Awal dalam Hubungan

Berikut penjelasan tentang tiga tahap awal dalam hubungan yang mungkin juga akan anda rasakan, apalagi sebagai pasangan baru. 

Tahap 1: Ketertarikan

Juga dikenal sebagai masa tergila-gila atau bulan madu. Ini adalah masa ketika anda merasa berada dalam keadaan euforia karena cinta yang baru ditemukan.

Ada risiko tinggi untuk terhanyut dalam gairah saat itu. Salah satu dari kalian mungkin mengabaikan potensi masalah yang dapat mengganggu hubungan dalam jangka panjang.

Tahap 2: Ketidakpastian

Tahap ini penuh dengan pertanyaan. Anda dan pasangan telah memiliki waktu untuk mengenal satu sama lain. Selanjutnya, anda mungkin mulai mengevaluasi kecocokan.

Anda bakal menilai bagaimana perasaan satu sama lain dan apakah perasaan saling menguntungkan. Kecemasan dapat menyelinap masuk, yang mengarah pada keraguan satu sama lain.

Tahap 3: Putus atau Terus?

Jika anda bertahan dalam fase ketidakpastian dan terlihat layak untuk dilanjutkan, maka hubungan bisa tetap bersama.

Tapi, jika tidak terlihat menjanjikan, hubungan akan berakhir. Jika tahap ini terburu-buru atau tertunda terlalu lama, hal ini dapat menyebabkan masalah dan tekanan.

"Tahap awal ini dapat berlangsung dalam waktu yang lebih lama (atau lebih pendek) dari tiga bulan. Tapi aturan tiga bulan menawarkan cara untuk melakukan beberapa hal penting: mencegah perasaan terluka, meminimalkan waktu dan energi yang terbuang, dan melanjutkan ke tahap berikutnya, baik pertumbuhan hubungan atau kebebasan untuk mengeksplorasi pilihan lain," kata Dr Ruchi Jain.

"Dalam sebuah hubungan baru, tiga bulan pertama adalah tentang mengenal satu sama lain dan bersenang-senang. Anda saling mengenal minat, hobi, moral, dan keunikan satu sama lain selama waktu ini,” kata Priyanka Kapoor, seorang psikolog dan psikoterapis asal India.

"Tahap ini melibatkan mencari tahu tentang latar belakang masing-masing, bertukar pengalaman, dan menikmati romansa baru sambil mengevaluasi apakah ada hubungan awal yang kuat dan kecocokan," tambahnya.

Tidak Ada Aturan yang Saklek dalam Hubungan

Saat ini yang sedang jadi tren di kalangan Gen Z dunia adalah Three Month Rule dalam hubungan. Aturan ini disebut sebagai tahap perkenalan hubungan selama tiga bulan pertama.

Meski dinilai cukup realistis, para ahli merasa bahwa aturan tiga bulan tidak dapat mendefinisikan sebuah hubungan. Ini mungkin cocok untuk satu pasangan dan tidak cocok untuk pasangan lainnya.

Hubungan yang sehat haruslah tentang memberikan rasa hormat kepada diri sendiri dan pasangan anda. Selain itu, juga memberikan kebebasan penuh untuk berekspresi. Ingatlah selalu bahwa kesabaran adalah kunci dari setiap hubungan.

Menurut para ahli, anda harus berkonsentrasi untuk mengenal satu sama lain. Perhatikan kecocokan dan tanda-tanda peringatan, dan tentukan apakah ada bagian dari pasangan anda atau hubungan yang tidak dapat dinegosiasikan.

Penting untuk mengevaluasi secara menyeluruh setiap aspek dari sebuah hubungan daripada terburu-buru melakukan sesuatu tanpa memikirkannya terlebih dahulu.

Fokuslah pada komunikasi yang jujur, memastikan prinsip-prinsip yang selaras, dan membuat keputusan tentang komitmen dengan pasangan berdasarkan kemajuan dan kualitas hubungan secara keseluruhan.