Romantis ala Rasulullah Kepada Istri, Jadi Contoh Rumah Tangga Harmonis

Romantis ala Rasulullah Kepada Istri, Jadi Contoh Rumah Tangga Harmonis

Smallest Font
Largest Font

Empatmata.com -- Hubungan yang romantis antara suami dan istri harus dilakukan untuk menjaga keutuhan bahtera rumah tangga. Banyak tindakan romantis yang dilakukan.

Tindakan romantis seorang suami ke istri akan membuat dirinya merasa dilindungi. Sebaliknya, tindakan romantis istri ke suami bisa membuatnya merasa dihargai.

Salah satu contoh sikap romantis suami dan istri dalam rumah tangga yang bisa kita contoh adalah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Sebagai pemimpin umat islam, beliau memberikan contoh sempurna bagaimana sikap romantisnya bisa membuat rumah tangga jadi lumbung peradaban dunia.

Seperti diketahui, Rasulullah sendiri punya 9 istri. Hebatnya, beliau mampu memperlakukan semua istrinya dengan romantis dan adil. Berikut sikap romantis Rasulullah terhadap para istrinya:

Sering Mencium Istri

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sering mencium istrinya, bahkan saat sedang berpuasa. Tindakan ini menggambarkan pentingnya mengekspresikan cinta dan kasih sayang kepada pasangan, bahkan dalam situasi apapun.

« إن النبي صلى الله عليه وسلم كان إذا قبل بعض نسائه مص لسانها »

Artinya, “Sungguh Nabi SAW ketika mencium salah satu istrinya, beliau mengecup lidahnya.” (HR Maqdisi dalam Dzakhiratul Huffazh [nomor 1568]).

Mandi Bersama Istri

Rasulullah dan istrinya, Aisyah, pernah mandi bersama. Hal ini menciptakan kedekatan emosional dan keintiman dalam hubungan suami-istri.

Diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah RA, ia berkata sebagai berikut:

كُنْتُ أَغْتَسِلُ أَنَا وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ إِنَاءٍ وَاحِدٍ تَخْتَلِفُ أَيْدِينَا فِيهِ مِنْ الْجَنَابَةِ » رواه البخاري ومسلم  وزاد ابن حبان  « وتلتقي أيدينا  

Artinya, “Dahulu aku mandi junub bersama Rasulullah SAW dari satu bejana di mana tangan kami bergantian (mengambil air) di dalamnya.” (HR Bukhari [nomor 253] dan Muslim [nomor 484], Ibnu Hibban [nomor 1118] mencantumkan riwayat tambahan, “Sedangkan tangan kami saling bertemu (bersentuhan).”

Tidur Satu Selimut

Tidur bersama dalam satu selimut adalah tindakan yang menciptakan kehangatan dan kenyamanan dalam pernikahan. Rasulullah dan Aisyah sering tidur dalam satu selimut, menciptakan perasaan damai dan tenteram.

Sayyidah Aisyar RA meriwayatkan:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَضَعُ رَأْسَهُ فِي حِجْرِي فَيَقْرَأُ وَأَنَا حَائِضٌ

Artinya, “Dahulu Rasulullah SAW meletakkan kepalanya di pangkuanku kemudian membaca (Al-Qurán) sedangkan aku dalam keadaan haid.” (HR Abu Dawud [nomor 227], Bukhari [nomor 288], Muslim [nomor 454], Ahmad [nomor 24442], dan Ibnu Majah [nomor 626]).

Makan dan Minum Bersama

Rasulullah dan istrinya sering menikmati hidangan bersama. Berbagi makanan dan minuman menciptakan momen kebersamaan yang berharga dalam kehidupan sehari-hari.

Menempelkan Mulut pada Bekas Makan dan Minum Istri

Rasulullah menunjukkan tindakan romantis dengan menempelkan mulutnya pada bekas makanan atau minuman istrinya. Hal ini menunjukkan rasa kasih sayang yang mendalam.

Hal ini diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah RA. Ia berkata sebagai berikut:

« إن كان رسول الله صلى الله عليه وسلم ليؤتى بالإناء فأشرب منه وأنا حائض ثم يأخذه فيضع فاهعلى موضع في وان كنت لآخذ العرق فآكل منه ثم يأخذه فيضع فاه على موضع في »

Artinya, “Terkadang Rasulullah SAW disuguhkan sebuah wadah (air) kepadanya, kemudian aku minum dari wadah itu sedangkan aku dalam keadaan haid. Lantas Rasulullah SAW mengambil wadah tersebut dan meletakkan mulutnya di bekas tempat minumku. Terkadang aku mengambil tulang (yang ada sedikit dagingnya) kemudian memakan bagian darinya, lantas Rasulullah SAW mengambilnya dan meletakkan mulutnya di bekas mulutku.” (HR Ahmad [nomor 24373]).

Menyuapi Istri

Rasulullah mengajarkan bahwa memberikan nafkah kepada istri adalah sedekah, dan suapan yang diberikan kepada istri adalah ibadah. Menyuapi istri dengan penuh kasih sayang adalah salah satu bentuk romantisme yang diajarkan oleh Nabi.

Membantu Pekerjaan Rumah Tangga

Rasulullah juga ikut membantu melaksanakan pekerjaan rumah tangga. Hal ini menunjukkan bahwa dalam Islam, pekerjaan rumah tangga bukan hanya tanggung jawab istri, tetapi juga merupakan tanggung jawab bersama dalam menjaga keharmonisan keluarga.

Editors Team

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow