Tiga Pura  yang Wajib Jadi Tujuan Wisata di Bali: Indah dan Menakjubkan!

Tiga Pura  yang Wajib Jadi Tujuan Wisata di Bali: Indah dan Menakjubkan!

Smallest Font
Largest Font

Empatmata.com - Ada banyak pura di Bali. Seperti kita ketahui, di pulau ini mayoritas penduduknya beragama hindu di mana pura adalah tempat ibadah umat Hindu.

Berbagai pura yang ada di Bali tak sekedar jadi tempat peribadatan umat hindu. Dibangun berabad-abad yang lalu, tempat ibadah ini juga sangat eksotis dijadikan tempat tujuan wisata.

Buat para traveler berikut kami sajikan tiga pura terbaik yang wajib dijadikan tujuan wisata saat mengunjungi Bali.

  1. Pura Besakih

Berada di ketinggian hampir 1000 meter di sisi Gunung Agung, ini adalah pura Hindu yang paling penting di Bali.

Situs ini mencakup 23 pura yang terpisah namun saling berkaitan, dengan pura terbesar dan terpenting adalah Pura Penataran Agung, yang dibangun di atas enam tingkat bertingkat di lereng gunung.

Pura ini memiliki candi bentar (pintu gerbang yang terbelah) yang megah. Perlu diketahui bahwa wisatawan tidak diperbolehkan masuk ke dalam.

Kompleks Pura Besakih sering mengadakan upacara, namun letusan gunung berapi membuat jumlah jemaat yang hadir untuk ibadah serta pengunjung menurun.

Asal-usul kompleks pura ini belum sepenuhnya jelas, namun hampir pasti berasal dari zaman prasejarah.

Dasar batu dari Pura Penataran Agung dan beberapa pura lainnya menyerupai piramida berundak megalitikum dan sudah ada sejak 2000 tahun yang lalu.

Pura ini sudah digunakan sebagai tempat pemujaan umat Hindu sejak tahun 1284, ketika penakluk Jawa pertama kali menetap di Bali. Pada abad ke-15, Besakih telah menjadi pura negara dari dinasti Gelgel.

Ketika anda mencapai lokasi, ada dua area parkir: Parkir Bawa dan Parkir Atas.

Yang pertama adalah area parkir utama dan yang pertama kali Anda temui ketika datang dari arah selatan. Semua wisatawan harus parkir di sini.

Ada kantor tiket di dekatnya. Sarung dan selempang tersedia di sebelah kantor, dan harus dipakai. Penyewaannya sudah termasuk dalam tiket anda.

  1. Pura Luhur Uluwatu

Pura penting ini bertengger dengan curam di ujung barat daya semenanjung, di atas tebing terjal yang langsung menjorok ke ombak lautan.

Masuklah melalui pintu gerbang melengkung yang tidak biasa yang diapit oleh patung-patung Ganesha. Di dalamnya, dinding batu bata koral ditutupi dengan ukiran rumit dari kebun binatang mitologi Bali.

Tarian Kecak yang populer diadakan di halaman pura saat matahari terbenam. Datanglah sebelum jam 5 sore untuk melihatnya.

Hanya umat Hindu yang dapat memasuki pura kecil di bagian dalam yang dibangun di ujung tanah yang menjorok.

Namun, pemandangan ombak Samudra Hindia yang tak berujung dari tebing sudah cukup memuaskan dahaga kesyahduan di sini.

Saat matahari terbenam, berjalanlah di sekitar puncak tebing di sebelah kiri (selatan) pura untuk menghindari keramaian.

Uluwatu adalah salah satu dari beberapa pura penting bagi roh-roh laut di sepanjang pantai selatan Bali.

Pada abad ke-11, Empu Kuturan pertama kali mendirikan pura di sini. Kompleks ini kemudian ditambahkan oleh Nirartha, seorang Empu lainnya yang terkenal dengan pura-pura pinggir laut di Tanah Lot, Rambut Siwi dan Pura Sakenan.

Nirartha mengasingkan diri ke Uluwatu untuk menjalani hari-hari terakhirnya saat mencapai moksa (kebebasan dari keinginan duniawi).

  1. Pura Taman Ayun

Jangan lewatkan salah satu pura terbaik di Bali, tempat yang tenang dengan ketenangan yang menyelimuti.

Pura air kerajaan yang besar di Pura Taman Ayun, dikelilingi oleh parit yang lebar dan elegan, merupakan pura utama kerajaan Mengwi, yang bertahan hingga tahun 1891, saat kerajaan ini ditaklukkan oleh kerajaan tetangga, yaitu kerajaan Tabanan dan Badung.

Pura ini dibangun pada tahun 1634 dan direnovasi besar-besaran pada tahun 1937. Ini adalah tempat yang luas untuk berkeliling, jauh dari keramaian.

Halaman pertama adalah hamparan rumput yang luas, terbuka dan berumput dan halaman dalam memiliki banyak meru (kuil bertingkat). Bunga teratai memenuhi kolam-kolam tersebut.

Pura ini merupakan bagian dari situs subak (sistem irigasi sawah yang kompleks) yang diakui oleh Unesco pada tahun 2012. Area pasar di sebelah timur pura memiliki banyak warung yang bagus untuk mengisi perut.

Editors Team

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow