Panduan Screen Time yang Harus Orang Tua Ketahui! Simak Yuk!

Era di mana teknologi semakin merajalela, tidak dapat dipungkiri bahwa anak-anak kita sering terpapar oleh layar gadget seperti ponsel, tablet, komputer, televisi, dan permainan video. Namun, seiring dengan kemajuan teknologi, penting bagi kita sebagai orang tua untuk memahami betapa pentingnya menjaga keseimbangan dalam penggunaan layar ini. Terlalu banyak screen time tidak hanya berdampak negatif pada kesehatan fisik anak, tetapi juga pada perkembangan sosial dan kognitif mereka.

Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan, empatmata.com mengungkap bahwa ada rekomendasi screen time yang disarankan untuk setiap rentang usia anak. Inilah panduan screen time paling ideal untuk anak-anak yang diadaptasi dari The American of Pediatrics (AAP) dan dilansir oleh Forbes.

Usia kurang dari 2 tahun

Pada usia ini, anak-anak sebaiknya sangat dibatasi dalam penggunaan perangkat layar. Penggunaan layar sebaiknya hanya untuk video call atau obrolan bersama orang lain. Ketika anak mencapai usia 18-24 bulan, mereka dapat mulai diperkenalkan dengan tontonan, tetapi harus selalu ada orang dewasa yang menemani mereka. AAP menegaskan bahwa anak-anak pada usia ini tidak seharusnya menonton sendiri tanpa pendampingan orang dewasa.

Usia 2-5 tahun

Bagi anak-anak usia 2-5 tahun, screen time yang direkomendasikan adalah maksimal 1 jam setiap harinya. Anak-anak dalam rentang usia ini masih membutuhkan pendampingan orang dewasa saat menggunakan layar. Pilihlah konten yang interaktif, edukatif, dan bebas dari kekerasan. Penting juga untuk memastikan bahwa konten tontonan tidak mengandung hal-hal yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang ingin ditanamkan pada anak.

Usia 5-8 tahun

Di usia ini, pengawasan orang dewasa terhadap penggunaan gadget oleh anak perlu ditingkatkan. Meskipun tidak ada rekomendasi screen time yang spesifik, perlu dipastikan bahwa konten yang ditonton anak tetap bermanfaat dan mendukung perkembangan mereka. Orang tua dapat membantu memilih konten yang tepat serta mengajak anak untuk berdiskusi tentang apa yang mereka tonton.

Usia di atas 9 tahun

Ketika anak sudah mencapai usia di atas 9 tahun, penting untuk membicarakan penggunaan gadget secara bijaksana bersama mereka. Diskusikanlah tentang apa yang mereka tonton, apa yang dipelajari dan berapa lama waktu yang boleh mereka habiskan di depan layar. Ini adalah saat yang tepat untuk mengajarkan anak tentang tanggung jawab dalam menggunakan teknologi, serta pentingnya menjaga keseimbangan antara layar dan aktivitas di dunia nyata.

Tips untuk mengelola waktu layar anak

Selain mengikuti panduan screen time yang telah disarankan, berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu mengelola screen time anak dengan lebih baik.

Buatlah aturan yang jelas

Tetapkan aturan yang jelas mengenai kapan, di mana, dan berapa lama anak boleh menggunakan smartphone.

Berikan alternatif aktivitas

Ajak anak untuk melakukan aktivitas di luar rumah, seperti bermain di taman atau melakukan olahraga bersama.

Batas waktu sebelum tidur

Hindari penggunaan gadget minimal satu jam sebelum waktu tidur agar anak lebih mudah tertidur.

Berkomunikasi dengan anak

Diskusikan dengan anak tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara bermain gadget dan aktivitas lainnya. Beri mereka pemahaman yang baik tentang alasan di balik aturan tersebut.

Jadwalkan screen time bersama

Manfaatkan screen time sebagai momen untuk berinteraksi bersama. Tontonlah film atau program televisi bersama anak dan gunakan kesempatan ini untuk berdiskusi.

Penggunaan perangkat teknologi seperti smartphone oleh anak-anak merupakan hal yang tidak dapat dihindari dalam era digital seperti sekarang ini. Namun, sebagai orang tua, kita memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa anak-anak mendapatkan manfaat maksimal dari teknologi ini tanpa mengorbankan kesehatan dan perkembangan mereka. Dengan mengikuti panduan screen time yang disarankan, serta memberikan pengawasan dan pendampingan yang tepat, kita dapat membantu anak-anak tumbuh berkembang secara sehat dalam dunia digital yang penuh dengan potensi sekaligus risiko.