Beban Mental Menjadi Ibu: Begini Strategi untuk Menyeimbangkannya

Beban Mental Menjadi Ibu: Begini Strategi untuk Menyeimbangkannya

Smallest Font
Largest Font

Empatmata.com - Menjadi seorang ibu adalah sebuah perjalanan yang penuh dengan sukacita, cinta, dan kepuasan. Namun, hal ini juga disertai dengan beban mental yang signifikan yang sering kali tidak disadari dan tidak ditangani.

Beban mental ini, yang didefinisikan sebagai kerja keras yang tak terlihat dalam mengelola tugas-tugas rumah tangga, jadwal keluarga, dan kebutuhan emosional, dapat menyebabkan stres kronis dan kelelahan jika tidak dikelola dengan baik.

Memahami dampak dari beban mental ini dan mempelajari strategi untuk menyeimbangkannya dengan perawatan diri sangat penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Berikut cara menyeimbangkan beban mental saat emnjadi seorang ibu, seperti kata ahli dari berita yang dilansir laman newsymom.com.

Memahami Beban Mental

Beban mental menjadi ibu meliputi perencanaan, pengorganisasian, dan kekhawatiran yang terus-menerus yang biasanya dilakukan oleh para ibu.

Ini bukan hanya tugas-tugas fisik dalam mengasuh anak, seperti memasak makanan atau membantu mengerjakan pekerjaan rumah, tetapi juga upaya mental yang terlibat dalam mengantisipasi kebutuhan, memecahkan masalah, dan menjaga agar semuanya berjalan dengan lancar.

Kerja mental ini bisa sangat berat, terutama jika tidak terdistribusi secara merata di antara pasangan atau jika dukungan dari luar kurang.

Penelitian telah menunjukkan bahwa beban mental merupakan faktor yang signifikan dalam stres orang tua.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Sociological Review, wanita lebih cenderung melakukan sebagian besar tugas manajemen rumah tangga, yang mengarah ke tingkat stres yang lebih tinggi dan kepuasan hidup yang lebih rendah dibandingkan dengan rekan-rekan pria mereka.

Ketidakseimbangan ini dapat berdampak serius pada kesehatan mental seorang ibu, yang dapat menyebabkan kecemasan, depresi, dan bahkan masalah kesehatan fisik seperti insomnia atau kelelahan kronis.

Strategi untuk Mengelola Beban Mental

Mengelola beban mental secara efektif melibatkan pengakuan akan keberadaannya dan mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengurangi dampaknya.

Berikut adalah beberapa strategi untuk membantu para ibu menyeimbangkan beban ini dengan perawatan diri:

  1. Mendelegasikan dan Berbagi Tanggung Jawab

Salah satu cara paling efektif untuk meringankan beban mental adalah dengan berbagi tanggung jawab dengan pasangan atau anggota keluarga.

Penting untuk melakukan percakapan terbuka tentang tugas-tugas yang perlu dikelola dan menyepakati pembagian kerja yang adil.

Hal ini dapat dilakukan dengan membuat kalender bersama, membagi tugas harian, atau merotasi tanggung jawab untuk memastikan tidak ada satu orang pun yang memikul seluruh beban.

  1. Tetapkan Harapan yang Realistis

Banyak ibu yang merasa tertekan untuk melakukan semuanya, dan sering kali menetapkan ekspektasi yang tidak realistis untuk diri mereka sendiri.

Sangat penting untuk menyadari bahwa kesempurnaan tidak dapat dicapai dan tidak masalah untuk memprioritaskan dan terkadang membiarkan tugas yang kurang penting.

Menetapkan tujuan yang realistis dan fokus pada apa yang benar-benar penting dapat membantu mengurangi perasaan kewalahan.

  1. Ciptakan Rutinitas

Menetapkan rutinitas harian dapat membantu mengelola beban mental dengan mengurangi kebutuhan untuk mengambil keputusan secara konstan.

 Jadwal yang konsisten untuk makan, pekerjaan rumah, dan kegiatan keluarga dap mempermudah pendelegasian tugas.

Selain itu, rutinitas dapat membantu anak-anak memahami ekspektasi, sehingga mengurangi kebutuhan ibu untuk terus-menerus mengatur dan mengarahkan perilaku mereka.

  1. Memanfaatkan Teknologi

Teknologi dapat menjadi alat yang berharga dalam mengelola beban mental. Aplikasi dan alat bantu online untuk penjadwalan, perencanaan makan, dan manajemen tugas dapat membantu menjaga segala sesuatunya tetap teratur.

Selain itu, teknologi juga bisa mengurangi upaya mental yang diperlukan untuk mengingat dan mengoordinasikan kegiatan sehari-hari.

Misalnya, aplikasi seperti Cozi atau Google Calendar memungkinkan keluarga untuk berbagi jadwal dan mengatur pengingat, sehingga lebih mudah untuk tetap fokus pada tanggung jawab.

  1. Perawatan Diri

Perawatan diri sering kali menjadi hal pertama yang dikorbankan ketika beban mental menjadi sangat berat.

Memasukkan perawatan diri ke dalam rutinitas harian, bahkan jika itu hanya 15 menit untuk waktu hening, olahraga, atau membaca, dapat membuat perbedaan yang signifikan.

Perawatan diri bukan sebagai kemewahan, tetapi sebagai komponen yang diperlukan untuk mengelola beban mental secara efektif.

  1. Cari Dukungan

Berhubungan dengan ibu-ibu lain melalui kelompok komunitas, forum online, atau jaringan pendukung dapat memberikan rasa solidaritas dan kelegaan.

Berbagi pengalaman dan strategi mengatasi masalah dengan orang lain yang memahami tantangan menjadi ibu dapat mengurangi perasaan terisolasi dan menawarkan saran praktis.

Selain itu, mencari bantuan profesional dari terapis atau konselor bisa sangat berharga dalam mengelola stres kronis.

  1. Berlatih

Latihan kesadaran, seperti meditasi atau latihan pernapasan dalam, dapat membantu ibu mengelola stres dan tetap berpijak pada saat ini.

Teknik-teknik ini dapat sangat membantu dalam mengurangi kecemasan dan meningkatkan kejernihan mental, sehingga lebih mudah untuk mengelola beban mental.

Editors Team

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow