Fenomena Munculnya Supermodel di Era 90-an: Yuk, Intip Sejarahnya

Fenomena Munculnya Supermodel di Era 90-an: Yuk, Intip Sejarahnya

Smallest Font
Largest Font

Empatmata.com -- Fesyen era 90-an saat ini kembali digandrungi. Seperti sebuah ungkapan, “sejarah akan terus berulang”, fesyen ini dengan cepat menyusup ke rak-rak pecinta pakaian di seluruh dunia.

Nyatanya, tren fesyen era 90-an ini tidak bisa lepas dari peran para model di masa tersebut. Kemunculan mereka bak mengubah tren busana di seluruh dunia. Tak hanya itu, para supermodel ini bahkan disebut jauh lebih terkenal daripada selebriti kondang di era tersebut.

Seperti dilansir dari majalah fesyen kenamaan dunia, Vogue, berikut ringkasan sejarah kemunculan supermodel era 90-an yang sangat menarik diulik.

Supermodel: Bangkitnya Model Sebagai Inspirasi dan Selebriti

Para supermodel ini menarik perhatian dan membuat hati berdebar-debar di akhir tahun 1980-an. Dengan datangnya era 90-an, mereka membuat dunia secara resmi terpesona. Mereka adalah para supermodel.

Linda Evangelista, Cindy Crawford, Naomi Campbell, dan Christy Turlington. Tapi kemudian ada Claudia Schiffer, Tatjana Patitz, Tyra Banks, Carla Bruni Sarkozy, Helena Christensen, Yasmeen Ghauri, Nadja Auermann, Stephanie Seymour, dan Elle MacPherson, adalah deretan supermodel di era tersebut.

“Mengapa gadis-gadis ini begitu terkenal? Mengapa mereka memiliki kepribadian tersendiri? Mengapa mereka dikenal dari satu sisi dunia ke sisi lainnya Kenapa gadis-gadis ini dibayar begitu mahal? Difoto begitu banyak? Sedemikian larisnya? Dari mana datangnya fenomena luar biasa supermodel ini?” tanya Vicki Woods dalam sebuah artikel riang di Vogue edisi Juli 1991.

Ketika Evangelista, Turlington, Campbell, dan Crawford, melenggang di atas catwalk musim gugur 1991 Gianni Versace sambil bergandengan tangan, dikatakan bahwa mereka jauh lebih terkenal daripada pakaiannya.

Selain itu, para supermodel ini juga memiliki pacar-pacar yang terkenal. Crawford, pada saat itu, menikah dengan Richard Gere.

Tren Iklan

Iklan Pepsi Crawford yang gerah dan iklan Calvin Klein Eternity dari Turlington, dua contoh paling terkenal di era tersebut. Mereka mewujudkan wanita tahun 1990-an-yang bebas dan kuat di dalam dirinya sendiri.

Belum pernah ada sebelumnya dalam sejarah, model-model fesyen memberikan pengaruh seperti itu. Mereka adalah nama-nama besar dan merek-merek fesyen berebut untuk bekerja sama dengan mereka.

Munculnya supermodel bertepatan dengan kebangkitan individualitas dalam dunia mode. Boneka-boneka bisu alias manekin sudah tidak ada lagi. Model dengan hasrat, kepribadian, dan kegairahan masuk.

Munculnya para supermodel dan tren baru

Pada pertengahan dekade, muncul model-model baru, di antaranya adalah adik perempuan dari para pendahulunya yang sudah dewasa. Model-model baru ini tidak terlalu bertubuh besar dan lebih mirip “pohon willow”, tulis Vogue dalam artikelnya.

Mereka tampak dibuat khusus untuk mewakili subkultur mode yang akan segera merambah ke landasan pacu: grunge. Model-model ini di antaranya Kate Moss, Shalom Harlow, Kirsty Hume, Stella Tennant, dan Amber Valletta.

Dalam sebuah artikel di bulan Maret 1996, mengidentifikasikan kelompok supermodel baru itu yang disebut “Supermodels: The Sequel”.

Karl Lagerfeld berbicara tentang generasi model ini. “Mereka masih sangat muda, sangat mirip dengan anak-anak - yang disebut sebagai peri. Ada semacam kerentanan pada diri mereka. Mereka membutuhkan perlindungan... Tapi tidak untuk Stella Tennant, bukan? Karena dia adalah sosok yang tangguh,” katanya.

Grunge: Fesyen Nostalgia yang Jadi Momen Supermodel Makin Tenar

Seattle memberi dunia sebuah musik yang benar-benar baru pada tahun 1990-an. Musik ini dinamakan aliran Grunge. Kemunculan para supermodel lantas jadi momen yang tepat mengawali tren nostalgia fesyen ala band aliran grunge.

Gaya busana yang sudah usang seperti kemeja flanel di atas kaos vintage, celana jins longgar, sepatu kets, rambut gondrong yang dikenakan oleh band Nirvana, Soundgarden, dan Pearl Jam kembali jadi tren.

Tujuan mode ini disebut sebagai perenungan tentang kondisi manusia dan introspeksi adalah hal yang paling penting bagi grunge.

Pada tahun 1990-an, tampilan “grunge” telah menyusup ke dalam lemari pakaian para remaja di seluruh dunia. Pada akhirnya, tampilan ini masuk ke catwalk dalam perkembangan yang saat itu masih jarang terjadi.

Pada bulan Desember, Steven Meisel memotret Naomi Campbell dan Kristen McMenamy tampil dalam sebuah spread yang tak terlupakan, “Grunge & Glory.”

Dalam peragaan busana yang disunting oleh Grace Coddington ini, para model mengenakan kemeja kotak-kotak dari Ralph Lauren, Anna Sui, dan kemeja kotak-kotak yang bagian lengannya dipotong di atas gaun slip Calvin Klein yang tembus pandang. Ada banyak sekali kupluk, layering, dan kaos band.

Editors Team

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow