Coldplay dan Eks Manajer David Holmes Resmi Akhiri Perselisihan Kontrak

Empatmata.com -- Coldplay dilaporkan telah menyelesaikan gugatan dengan mantan manajer mereka, Dave Holmes, yang mengakhiri pertarungan hukum yang telah berlangsung selama beberapa tahun.

Gugatan tersebut melibatkan tuduhan biaya yang belum dibayar dan pelanggaran kontrak dari Coldplay pada David Holmes.

Nmaun, masalah Coldplay dan David Holmes tampaknya telah diselesaikan dengan jumlah uang yang dikeluarkan dilaporkan mencapai jutaan poundsterling.

Perselisihan ini terjadi ketika awalnya Holmes menggugat Coldplay pada tahun 2022. Ia mengklaim bahwa band tersebut berutang sejumlah besar uang kepadanya untuk layanan manajemennya.

Holmes menuntut ganti rugi lebih dari 12 juta dolar AS, dengan tuduhan bahwa ia tidak diberi kompensasi atas kontribusinya terhadap kesuksesan band tersebut.

Rincian pasti dari penyelesaiannya masih dirahasiakan, tetapi dapat dipahami bahwa jumlah penyelesaiannya cukup besar.

Perselisihan antara Coldplay dan Holmes telah menjadi topik yang menarik di industri musik, dengan kedua belah pihak dilaporkan ingin menyelesaikan masalah ini di luar pengadilan.

Holmes, yang mengelola Coldplay selama lebih dari 20 tahun, berperan penting dalam memandu band ini melewati beberapa tahun tersukses mereka.

Namun, ketegangan tampaknya muncul karena ketidaksepakatan keuangan, yang mengarah ke gugatan hukum.

Menjelang penyelesaian, baik Coldplay maupun Holmes dilaporkan merahasiakan negosiasi, dan tidak ada satu pun dari kedua belah pihak yang berkomentar di depan umum tentang kasus ini.

Penyelesaian gugatan ini memungkinkan kedua belah pihak untuk melangkah maju tanpa bayang-bayang perselisihan hukum.

Masalah hukum dimulai setelah Coldplay dan Holmes berpisah pada tahun 2021. Holmes mengklaim bahwa dia memiliki kontrak yang memberinya hak untuk mendapatkan bagian dari pendapatan band dan bahwa Coldplay telah melanggar perjanjian ini.

Perwakilan band berpendapat bahwa Holmes telah mendapatkan kompensasi yang memadai untuk jasanya dan bahwa klaim tersebut tidak berdasar.

Profil Coldplay

Terlepas dari perselisihan hukum tersebut, Coldplay terus berkembang, menggarap musik baru dan merencanakan tur di masa depan, termasuk memperluas Tur Dunia Music Of The Spheres ke Australia dan Selandia Baru akhir tahun ini.

Sebuah album baru, Moon Music, akan dirilis pada 4 Oktober. Di Inggris, sejarah tangga lagu Coldplay sangat sempurna.

Masing-masing dari sembilan album mereka telah mencapai No. 1 di Tangga Album Resmi Inggris, sejak album Parachutes yang dirilis tahun 2000.

Coldplay adalah grup musik rock Inggris yang dibentuk tahun 1997. Saat ini beranggotakan Chris Martin sebagai vokalis, Jonny Buckland sebagai gitaris, Guy Berryman sebagai bassis, Will Champion sebagai drumer dan perkusionis, dan Phil Harvey sebagai pengarah kreatif.

Mereka bertemu saat menjalani kuliah di University College London (UCL) dan mulai bermusik sejak 1997 hingga 1998, awalnya bernama Starfish.

Setelah merilis EP pertamanya, Safety (1998), Coldplay mulai menandatangani kontrak dengan Parlophone tahun 1999.

Gaya rock alternatif Coldplay telah dibandingkan dengan Radiohead dan Oasis. Chris Martin pernah memprokalamasikan musik band ini sebagai "limestone rock" dibandingkan dengan "hard rock".

Dalam album terbarunya Music Of The Spheres, gaya grup ini bergerak ke arah musik luar angkasa, dan bereksperimen ke berbagai genre dengan suasana luar angkasa seperti space rock, ambient, dan synth-pop.

Dengan 100 juta album terjual, Coldplay menjadi artis musik terlaris. Menurut Fuse, mereka menjadi grup musik keenam yang banyak diberi penghargaan sepanjang sejarah.

Coldplay menjadi band paling berpengaruh pada abad ke-21, dan Forbes menyebutnya sebagai acuan skena alternatif.