Charli XCX Minta Penggemar Berhenti Teriakkan 'Taylor Swift Is Dead' di Konsernya: Apa Sebabnya?
Empatmata.com -- Charli XCX cukup jengkel karena para penggemar mengadu domba dirinya dengan Taylor Swift. Penyanyi ini membagikan pesan kepada para penggemarnya pada hari Minggu, 23 Juni 2024. Ia meminta mereka untuk tidak meneriakkan "Taylor Swift is Dead” (Taylor Swift Sudah Mati) di konsernya. Pesan tersebut ia bagikan usai manggung di ZIGclub di Sao Paolo, Brasil, pada malam sebelumnya.
"Bisakah orang-orang yang melakukan hal ini berhenti. Secara online atau di pertunjukan saya," tulisnya melalui Instagram Stories, seperti dilansir dari laman US Magazines. Ia juga membagikan tangkapan layar dari postingan X yang dimaksudkan untuk menunjukkan perilaku yang menyinggung tersebut.
“Ini berlawanan dengan apa yang saya inginkan dan mengganggu saya bahwa ada orang yang berpikir bahwa ada ruang untuk hal ini di komunitas ini. Saya tidak akan mentolerirnya,” lanjutnya.
Charli, yang kini berusia 31 tahun, baru-baru ini merilis album keenamnya, Brat. Usai rilis tersebut, para penggemar dengan cepat berspekulasi bahwa salah satu lagunya, "Sympathy is a Knife," adalah tentang Swift.
Diketahui, Charli bertunangan dengan drummer The 1975, George Daniel, teman satu band musisi berusia 34 tahun tersebut, Matty Healy. Para penggemarnya berspekulasi bahwa lagu Sympathy is a Knife adalah sindiran Charli buat Swift karena kedekatannya dengan sang kekasih dalam band tersebut.
"Tidak ingin melihatnya di belakang panggung di acara pacarku. Jari-jari menyilang di belakangku. Saya harap mereka cepat putus," begitu isi salah satu lirik di lagu tersebut.
Pelantun "Von Dutch" ini sebelumnya sempat menjadi pembuka untuk konser Taylor Swift di Reputation Stadium Tour pada tahun 2018. Charli dan sesama penyanyi pendukung, Camila Cabello, bergabung dengan Swift di atas panggung untuk membawakan lagu "Shake It Off". Namun, pada tahun 2019, para Swifties mengkritik Charli atas komentar yang dibuatnya mengenai penampilannya dalam tur tersebut.
"Saya sangat bersyukur (Taylor Swift) mengajak saya dalam tur tersebut. Namun sebagai seorang seniman, rasanya seperti naik ke atas panggung dan melambaikan tangan kepada anak-anak berusia 5 tahun,” kata Charli kepada Pitchfork pada tahun 2019.
Sementara itu, tur terbaru Swift bertajuk The Eras Tour berlangsung tiga malam berturut-turut di Stadion Wembley yang ikonik di London pada hari Minggu, 23 Juni 2024 kemarin. Konser terakhir dari tiga konser tersebut menampilkan kekasih sang penyanyi, Travis Kelce, yang bergabung dengannya di atas panggung.
Pada akhir bagian Tortured Poets Department dari Swift, bintang pop ini meminta para penarinya mendandani dirinya untuk lagu "I Can Do It With a Broken Heart" sementara ia berpura-pura mengamuk.
Dalam pertunjukkan tersebut, kekasih Taylor Swift, Kelce, bergabung dengan Kam Saunders dan Jan Ravnik dalam setelan pagi dan topi yang serasi. Kelce berpura-pura memoleskan perona pipi ke pipi Swift sebelum mengoleskan riasan yang tidak terlihat pada dirinya sendiri. Dia juga melakukan goyangan unik di atas panggung.
Pertunjukan Taylor Swift di London juga dimeriahkan oleh bintang-bintang besar termasuk Paul McCartney, Nicola Coughlan, Phoebe Waller-Bridge, Andrew Scott, Jon Bon Jovi, Tom Cruise, serta Travis dan Kylie Kelce.
Di sisi lain, Charli XCX menghabiskan sekitar 1 jam 30 di atas panggung, tiga kali lipat dari waktu yang diharapkan dalam konser di Brazil Minggu kemarin. Bisa dibilang, ia hanya “bernyanyi” setengah jam, dan selebihnya untuk menyemangati penonton yang gila dalam menyanyikan lagu-lagu seperti hit "Vroom Vroom" miliknya. Tak ketinggalan, penyanyi asal Inggris ini juga menampilkan lagu-lagu lain, termasuk "1999", "Party 4 You" dan "Spring Breakers".
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow